Warung Online
Berbisnis itu Tidak Gampang.

Artikel ini judulnya adalah "Warung Online".

Dan mempunyai subjudul "Berbisnis itu Tidak Gampang".

Artikel ini mempunyai tujuan mengajak pembaca untuk buka warung. Dan bisa dimulai dengan warung online.
Sebagian besar artikel-artikel di Graha Mainan memang mengajak pembaca untuk buka warung. Mengajak untuk ikut coba berbisnis. Bisnis apa saja. Coba jual apa saja.

Tujuan artikel mengajak berbisnis, tapi kok dari awal sudah bilang berbisnis itu susah, bagaimana ini? Bikin down yang baca dong.

Hmmm, jika baru baca judulnya saja sudah down, sebaiknya memang tidak usah mencoba. Karena ya, memang berbisnis itu susah. Berbisnis itu buat orang-orang yang kepepet, yang tahan banting, yang penasaran, yang kalau belum coba belum merasa plong (marem). Begitu. Okay? 

Artikel ini merupakan seri dari artikel Warung Mainan Graha

Kita mulai ya.

Di jaman digital sekarang, mau jualan itu gampang. Dan tidak perlu modal besar juga. Tiap orang bisa jualan di WA, Instagram, Facebook, Marketplace. Tiap orang dengan mudah buka warung.


Beberapa media jualan online di Indonesia

Kita juga bisa kalau mau. Dan penulis rasa diantara pembaca artikel ini juga sudah banyak yang memulai.

Artinya apa? Artinya, jika kita bisa, orang lain juga bisa.

Sudah tentu orang lain juga bisa. Artinya akan ada kompetisi. Akan ada persaingan, akan ada pertandingan. Pada pertandingan, siapa yang tidak cukup cakap, tidak cukup gigih, tidak cukup terampil akan kalah dan tersingkir dari arena.

Tapi ya memang begitu, setiap usaha pasti ada kompetitor. Dan adanya kompetitor itu adalah hal yang baik. Baik bagi konsumen dan baik juga bagi kita. Kompetitor merupakan vitamin yang dapat meningkatkan imun dan menambah semangat kita.

Ibu Yuni, pemilik produsen mainan edukatif Omochatoys (www.omochatoys.com), sering bilang, setiap usaha pasti ada kompetitornya. Bahkan, jualan batu nisan pun ada saingannya. 

Ibu Yuni, owner mainan edukatif Omocha Toys 

Dalam berbisnis selain modal dan kompetitor, masih ada banyak elemen lainnya. Antara lain, partner bisnis, mitra bisnis, model bisnis, sistem, staf, regulasi dan lain-lainnya.

Dapat dirangkum, bahwa buka warung tidak sulit, tapi menjalankan warung sulit. Alias berbisnis itu sulit.

Penulis termasuk yang pegang aliran berbisnis itu tidak gampang.

Banyak kesulitan dalam berbisnis, sebut hal-hal kesulitan di bawah ini:

Yang normatif saja.

  1. Kesulitan Cari Modal
  2. Kesulitan Cari Tempat
  3. Kesulitan Cari Pasar
  4. Kesulitan Cari Suplier
  5. Kesulitan Cari Mitra
  6. Kesulitan Mempelajari Regulasi
  7. Dan lain-lain

Itu baru kesulitan normatif. Kesulitan yang biasa ditemui saat berbisnis.

Yang tidak normatif.

  1. Pecah kongsi
  2. Marketing manager berhenti, pelanggan dibawa
  3. Staf Internal berhenti. Karena dia tahu jeroan kita (HPP, suplier, pasar), dia order ke suplier kita. Kemudian jual dengan harga yang lebih murah ke pasar kita. Alias jadi kompetitor.
  4. Kita sudah stok barang, tiba-tiba masuk barang import dengan harga hancur-hancuran. Resiko terjadi Dead Stock.
  5. Kompetitor ajak perang harga
  6. Ada pandemi covid
  7. Sosial dan lingkungan. Isu sosial-lingkungan ini macam-macam. Yang sering kita dengar dan diberitakan di TV adalah adanya preman yang minta jatah keamanan. Hal begini ini, apakah diajarkan di sekolah bisnis atau tidak ya?
  8. Cracker dan Hacker-jahat yang ganggu sistem bisnis. Penulis sebut Hacker-jahat, karena ada juga Hacker-baik. Jadi Cracker adalah Hacker, tapi Hacker belum tentu Cracker. Detilnya penulis tidak paham, tapi ada hal seperti itu. Menghadapi Cracker dan Hacker ini, sedapat mungkin jangan kita hadapi. Jangan menantang mereka, karena jika kita tantang, adrenalin mereka langsung naik. Percayalah, kita akan kerepotan. Kita mengalah, mereka akan jadi hacker baik. Kita kasih pesan "Hackers: You're awesome, please don't hack me".
  9. Rasa nyaman. Rasa nyaman ini juga bahaya. Kita mulai merasa nyaman, kemudian terlena. Padahal kompetitor jalan terus. Sebagai pengusaha, kita harus selalu siap tempur, bahasa lainnya harus selalu inovatif dan kreatif.
  10. Karyawan tidak jujur.
  11. Dan lain-lain

Hal-hal kesulitan di atas, ada yang sudah penulis alami, ada yang belum. Ada yang penulis dapat dari bincang-bincang dan baca berita.

Sehingga, jika ada orang yang bilang bahwa berbisnis itu gampang, penulis angkat topi terhadap orang tersebut. Karena penulis tidak merasa berbisnis itu gampang.

Walaupun penulis merasa asyik serta menikmati saat bekerja dan mengelola usaha bersama teman-teman di Graha Mainan. Tapi penulis harus menyampaikan bahwa bagi penulis berbisnis itu tidak gampang.

Sudah tentu, agar seimbang, kita tidak boleh hanya melihat kesulitannya saja. Juga ada banyak kesenangan dalam berbisnis.

Contohnya tadi, penulis merasa asyik bekerja dengan teman-teman di Warung Mainan Graha

Itu tadi kesenangan subjektif penulis.

Kesenangan objektif dalam berbisnis antara lain:

  • Dapat pembeli
  • Dapat Uang (Penghasilan)
  • Dapat suplier
  • Dapat mitra kerja
  • Dapat memperkerjakan pegawai
  • Dapat staf yang baik
  • Dapat bayar pajak (berkontribusi ke negara)
  • Dapat mengatur waktu sendiri
  • Dapat mewariskan usaha
  • Dll.

Penulis akan senang dan bangga sekali, jika bisa menambahkan pada list kesenangan tadi, para pembaca, khususnya reseller bisa ikut merasa senang berbisnis dengan Graha Mainan.

Sehingga pada list tadi dapat ditambahkan

  • Dapat bekerja sama dengan mitra/reseller dengan baik

Kesulitan ataupun kesenangan diatas, baik normatif ataupun non-normatif, baik subjektif ataupun non-subjektif adalah hal yang biasa dalam berbisnis. Tidak ada yang istimewa. Karena itu, tidak boleh kaget.

Menurut pembaca sendiri, bagaimana? Apakah berbisnis itu gampang atau susah?

Susah atau gampang itu relatif, tapi yang pasti bernilai untuk dicoba.

Ada kutipan dari Pendiri Panasonic, Matsushita Konosuke [link]. Dia bilang:,

Tonikaku, kangaete miru kotodearu. Kufū shite miru kotodearu. Soshite, yatte miru kotodearu. Shippai sureba yarinaoseba ī.

Yang artinya kurang lebih adalah:

Pokoknya, coba pikirkan, coba rancangkan, lalu coba kerjakan. Jika gagal, ya kan bisa coba lagi.

Tidak ada cara yang lebih baik dari pada mencoba.

Sesuatu tidak akan berubah dengan jika hanya dibayangkan atau hanya dipikirkan atau hanya diinginkan.

Pembaca ingin minum kopi? Ya, coba seduh kopi.

Pembaca ingin dapat uang? Ya, coba cari uang.

Pembaca ingin ingin kerja? Ya, coba bekerja.

Pembaca ingin kaya? Ya, coba mulai berkarya.

Sesuatu tidak akan berubah jika Anda hanya duduk membaca artikel ini.

Sesuatu tidak akan berubah jika Anda hanya berpikir ingin itu, ingin ini. Tanpa aksi.

Bahkan pulpen yang ada di depan Anda pun tidak akan bergerak, jika hanya Anda lihat. Pulpen akan pindah, jika Anda bergerak memindahkannya.

Pulpen akan berguna jika Anda mulai mencoret-coret rencana aksi dan sudah tentu kemudian diikuti oleh aksi.

Tapi kepala tetap dingin ya. Jangan langsung panas. Jangan grasa-grusu. Kita mulai dengan menyeduh kopi dulu.

Bagi pembaca yang ingin coba memulai bisnis dengan buka warung online dan berjualan mainan edukatif. Bisa mulai dengan menjadi reseller Graha Mainan.

Syarat dan Ketentuan Berlaku.

Terima kasih.

----- oyo -----